01/07/12

Tajuk (selamat jalan saudaraku).

BismIllahirrahmanirrahim.
Senja di sebelah barat telaga biru. menjadi saksi dan mengatarkanmu pada pangkuan sang Illahi, tak lama selang setelah Azan ashar berkumandang memenuhi angkasa Negeri di atas awan. 

Katong celanaku bergetar dari sebuah ponsel yang berada di dalamnya, seuntaiaan kabar singkat bak petir menyambar seluruh ruang sungguh menyesakan dada ini. tak banyak kata terucap. hanya sekelumit kutitipkan doa kupanjatkan, seraya berucap InnalILLAHI wa innalILLAHI rojiun. sesungguhnya aku dan semua makhluk yang hidup di jagat ini akan merasakan apa yang telah engkau rasakan. untuk apa banyak penyesalan semua cukup di jadikan sebagai pelajaran bagi yang ditinggalkan.

Abang, Dulu aku sangat sering menyanyikan syair lagu dari Album Saba yang kalian beri judul Bayang ni ulen. saat itu aku menyanyikan sekedar pengobat rindu buat abangda yang telah lebih dahulu menghadap-Nya yang juga sahabatmu sewaktu kalian masih remaja. Bukan hanya karena liriknya tentang seorang yang telah pergi meninggalkan dunia, namun ada satu hal yang lebih membuat lagu istimewa aku merasa bangga karena didalamnya ada seorang yang memiliki tangan halus menjadi arsitek musiknya. Adalah abang yang telah menjadikan lagu itu semakin sempurna. tapi kini kau juga telah menyusulnya bang. mengikuti jejak langkah kawanmu ke alam baqa. Apakah kini boleh aku nynyikan untuk kalian berdua?. ijinkalah bang. walaupun hanya sebait. hanya untuk meredam kerinduanku bang.

Bang, ijinkan sejenak aku mengenang satu demi satu kisah yang pernah kita lalui bersama. tentang senandung "heaven" berian adam kesukaanmu, intro yang has dengan siulanmu sampai seorang wanita yang sebut "peteri" yang telah mengianati ketulusanmu. maaf bang jika aku terlalu polos sehingga tak dapat kutupi tentang rahasiamu lagi. itu semua karena aku rindu dan semoga rindu dan semoga tidak menjadi pendewaanku akan kamu.

bang, kemaren aku duduk bercerita bersama "wen" bang. dia pun kini terbaring sakit selepas dia menjemputmu dari kampung simpang. kami sempat bercerita sambil kutanyai keadaannya. tak dapat lagi dia tepis dan menutupi matanya yang berbinar karena air mata tatkala kisah itu tentang dirimu. puncaknya adalah cerita tentang sore itu, selepas dia menjemputmu bang ternyata itu menjadi pertemuan tatap muka terakhir antara kalian, kau langsung dirawat di rumah sakit, semntara dia pun harus dirawat di rumah hingga kau telah tiada kalian tak lagi berjumpa. "doa kan saja semoaga kita semua mendapat ridhonya dan dapat dipertemukan lagi kelak", hanya itu bang yang bisa aku ucakan untuk menghibur sahabatmu itu bang.

Ada lagi bang aku sempat tertawa geli ketika Ayah mengomentari sebuah lirik lagumu bang, yang kata Ayah terlalu "retik" , hehe. kau hanya bisa diam malu dan kembali bertanya apa kata yang cocok seharusnya. dan lagu itupun tidak sempat kau rampungkan. mungkin sebagai kenangan terakhir kau sempat membuat Master "Kutunung" yang sangat menghujamku bang. sangat mewakili rasaku saat ini. lagu ini telah beredar di mana mana bang hasil sebuah karya Pembajakan para pembajak.

Sebenarnya ingin banyak yang aku tuliskan, untuk apa lagi itu hanya akan membawa kesedihan yang berlarut larut, selayaknya dan sepatutnya Do'a lah yang harus di pajatkan, agar abang diterima di sisi-NYA. dan kita semua tentunya. Terima kasih buat segala inspirasimu, semoga kami dapat melanjutkan cita-citamu, terus berkarya dan angkat marwah kesenian kita. Selamat jalan saudaraku. kami akan mendoakanmu. "Tajuk"mu akan kami kenang selalu. dan semoga amal ibadahmu diterima di sisi-NYA.

"nge reduk lungun
caya ni ulen
munaringen sudere
ama rum ine
nge taring Bebayang ni Ulen,,,(in memoriam Ivan WY).

4 komentar:

Chici mengatakan...

Innalillahi wainnailaihi rojiun, moga amal ibadah almarhum diterima di sisiNya (J>o<)J Amin ya Rabb...

Unknown mengatakan...

mohon do'anya ya chi...

ARIJOBA mengatakan...

Begitulah dilema hidup wahai saudara q, segala yang ada di bumi akan kembali kepadaNYA, inalilahiwainailaihirajiun.. Renung ku untuk ivan WY.

ARIJOBA mengatakan...

Begitulah dilema hidup wahai saudara q, segala yang ada di bumi akan kembali kepadaNYA, inalilahiwainailaihirajiun.. Renung ku untuk ivan WY.