Tak banyak hal yang dapat aku
lukiskan jika susunan kata bermuara pada sosok dirimu. Bak sebutir peluru yang
lepas dari sarangnya secara tiba-tiba, menembus hingga meremukkan tulang-tulang
sebagai pertahanan terakhir sebelum mengoyak tepat di jantungku. Tanpa
pertolongan aku yakin tak lama lagi ragaku akan rebah jika hal ini di biarkan.
Ini bukan peluru biasa yang hanya berhenti menghujam sasarannya. Tak akan
berhenti pada titik sumbu. Spertinya ujungnya telah diberi sedikit racun.
Sedikit saja goresan akan menjadi stomata meringsek masuk menyusuri nadi-nadi
dan mengancam pertahanan terakhir.
Hemh, lagi-lagi bayangan sesosok
paras putih berkerudung membungkus setiap lekuk keindahan raganya menghipnotis
menyelinap masuk kedalam khayalan.
“Gadis warna langit”, imajinasiku
jauh terbang ketika qalbuku berbisik halus menyebut namamu sebenarnya.
“entahlah”, gumamku. Entah sejak kapan aku menyebutmu dengan julukan ini. Yang
aku tau hanya terlalu banyak waktu terbuang sia-sia, Antara iya dan tidak untuk
katakan.
Lagi-lagi aku hanya bisa mengeluh
dan menyesali sikapku yang terlalu pengecut, mempertimbangkan segala kosekuensi
yang belum aku tahu ujungnya. Selalu ragu dalam mengambil tindakan. “sampai
kapan kau akan mempertahankan sikap keraguanmu ini bayaqu”, kritik jiwaku.
Oh “gadis warna langit” sampai
kapankah kau akan mengajakku melayang terbang mengintari angkasa menembus awan
sementara sayapku enggan kukepakan?, menarilah meliuk-liuk di udara aku cukup
di bumi ini saja menikmati kecantikan dan pesona pancaran tatkala mentari
mematulkan sinar menjadi cahaya penerang setiap gerakan tarianmu. Aku cukup
senang telah diijinkan menjadi orang yang kau suguhi keanggunan yang dititpakan
padamu oleh Sang Pencipta, meskipun aku terus menangis di balik senyum.
Yah, aku baru tau ketika aku
endapkan cinta didasar samudra, dingin dan telah menjadi beku. Butuh tali yang
panjang untuk dapat menariknya kembali kepermukaan agar mencair karena terkena
cahaya matahari. Jika sudah menjadi takdirnya tenggelam di dasar lautan biarlah,
suatu saat nanti mungkin akan ada yang akan menggali menjadikannya walau hanya
sebagai perhiasan ataupun jika mungkin menjadi sejarah bahwa aku adalah
pengagum “Gadis Warna Langit”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar