04/08/12

Gadis Warna Langit


Tak banyak hal yang dapat aku lukiskan jika susunan kata bermuara pada sosok dirimu. Bak sebutir peluru yang lepas dari sarangnya secara tiba-tiba, menembus hingga meremukkan tulang-tulang sebagai pertahanan terakhir sebelum mengoyak tepat di jantungku. Tanpa pertolongan aku yakin tak lama lagi ragaku akan rebah jika hal ini di biarkan. Ini bukan peluru biasa yang hanya berhenti menghujam sasarannya. Tak akan berhenti pada titik sumbu. Spertinya ujungnya telah diberi sedikit racun. Sedikit saja goresan akan menjadi stomata meringsek masuk menyusuri nadi-nadi dan mengancam pertahanan terakhir.

Hemh, lagi-lagi bayangan sesosok paras putih berkerudung membungkus setiap lekuk keindahan raganya menghipnotis menyelinap masuk kedalam khayalan.

“Gadis warna langit”, imajinasiku jauh terbang ketika qalbuku berbisik halus menyebut namamu sebenarnya. “entahlah”, gumamku. Entah sejak kapan aku menyebutmu dengan julukan ini. Yang aku tau hanya terlalu banyak waktu terbuang sia-sia, Antara iya dan tidak untuk katakan.

Lagi-lagi aku hanya bisa mengeluh dan menyesali sikapku yang terlalu pengecut, mempertimbangkan segala kosekuensi yang belum aku tahu ujungnya. Selalu ragu dalam mengambil tindakan. “sampai kapan kau akan mempertahankan sikap keraguanmu ini bayaqu”, kritik jiwaku.

Oh “gadis warna langit” sampai kapankah kau akan mengajakku melayang terbang mengintari angkasa menembus awan sementara sayapku enggan kukepakan?, menarilah meliuk-liuk di udara aku cukup di bumi ini saja menikmati kecantikan dan pesona pancaran tatkala mentari mematulkan sinar menjadi cahaya penerang setiap gerakan tarianmu. Aku cukup senang telah diijinkan menjadi orang yang kau suguhi keanggunan yang dititpakan padamu oleh Sang Pencipta, meskipun aku terus menangis di balik senyum.

Yah, aku baru tau ketika aku endapkan cinta didasar samudra, dingin dan telah menjadi beku. Butuh tali yang panjang untuk dapat menariknya kembali kepermukaan agar mencair karena terkena cahaya matahari. Jika sudah menjadi takdirnya tenggelam di dasar lautan biarlah, suatu saat nanti mungkin akan ada yang akan menggali menjadikannya walau hanya sebagai perhiasan ataupun jika mungkin menjadi sejarah bahwa aku adalah pengagum “Gadis Warna Langit”.

21-07-2012

Tidak ada komentar: