07/09/12

yang tersia-siakan

"engkau laksana bulan tumbuh di atas kayangan"...
hehe...lirik yang begitu melankolis, bibir ini memang enggan untuk melantunkanya. tapi siapa duga hati ini begitu syahdu bernyanyi meresapi meloncat-loncat pada kata demi kata dengan teratur dan sampai pada menyusun sebuah kalimat.

apakah aku layak memandangi sebuah bulan yang indah namun sangat mustahil untuk dapat kujangkau. keberanian yang datang begitu palsu serentak dengan malam yang telah datang mengiringi sang bintang dari pada aku yang begitu kerdil untuk dapat membopong sang pemilik cahaya empat belas yang pada suatu ruang dan waktu akan bergerak menjadi purnama.

pada saat waktupun mengakhiri malam bulan pun beranjak dengan perlahan, dan aku aku hanya menanti dengan kelelahan, menanti tanpa cerita yang bermakna dan pagi pun tiba, berulang kali ini pun terjadi aku hanya bisa di bumi sampai seterusnya...

2 komentar:

affanibnu mengatakan...

simple dan sederhana namun indah.. :)

Unknown mengatakan...

ibnu @ terima kasih kunjungan dan sanjungannya sobat...